Pusakanesia

Pusaka Negeri Untuk Berbakti

 
Aku
Hanya orang biasa yang suka memandangi keindahan masa kini. Aku suka menikmati indahnya masa silam pada bentuk yang masih tersisa. Aku hanya ALIM yang ingin berbagi apa yang pernah aku baca, aku lihat, dan aku dengar. Aku hanya ALIM yang ingin bersama-sama menjaga kenangan sejarah yang masih tersisa.
Aksi
Asa
Menapak kembali jalanan hidup. Walau kerikil khilaf dan salah menghadang, tetap harus kita tatap. Setelah sebulan kita berusaha membasuh jiwa, agar di 1 Syawal bisa kembali ke fitrah. Mari saling buka hati untuk menebar maaf. Melanglang hari baru dengan jiwa bersih dan tujuan mulia, menjadi hamba dengan ridho Ilahi. Amin!
Aktif

Free shoutbox @ ShoutMix
Hit
free hit counters
Sejarah Surabaya
06 Mei 2008
Taman Bungkul,
Oase Baru Taman Kota



Bak obat mujarab akan kebutuhan taman hijau nan asri. Selain sebagai paru-paru kota, juga menjadi wahana relaksasi warga di tengah hiruk-pikuk kota.

Tulisan ini lebih memaparkan kondisi kekinian dari kawasan Taman Bungkul, Surabaya. Kawasan ini juga memilki kaitan sejarah dengan Surabaya. Yaitu terdapat makam seorang tokoh yang berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Surabaya dan sekitarnya, Mbah Bungkul atau dikenal juga dengan sebutan Sunan Bungkul. Beliau tercatat mempunyai hubungan keluarga dengan Raden Rahmat, atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel.
Mbah Bungkul dianggap sebagai tokoh suci oleh masyarakat, sehingga makamnya
dipercayai dan dianggap sebagai makam keramat. Sebab itu hingga kini banyak orang yang datang berziarah ke situs ini. Dengan tetap mempertahankan kekayaan pusaka dan budaya, Pemerintah Kota Surabaya juga mempercantik kawasan sekelilingnya.

Bila Anda pernah mampir ke Taman Bungkul, Surabaya, sebelum bulan Maret lalu. Dan bila sekarang Anda kembali ke sana, niscaya Anda akan kaget. Takjub melihat wajah baru taman seluas 900 meter persegi yang berlokasi di jalan Raya Darmo, Surabaya, ini.
Tepatnya hari Rabu (21/03) lalu, Taman Bungkul Surabaya dengan wajah barunya secara resmi dibuka oleh Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono. "Saya berharap taman kota ini bisa dipelihara bersama, tidak hanya Pemerintah Kota, tapi juga masyarakat, karena untuk revitalisasi Taman Bungkul ini telah menghabiskan dana 1,3 milyar Rupiah, yang semuanya dibiayai Telkom," ujar Bambang DH, dalam kesempatan sambutan kala itu.
Taman kota yang diharapkan kelak bisa dimanfaatkan oleh warga Surabaya secara luas ini, kini lebih cantik setelah mengalami renovasi yang menelan dana lebih dari satu milyar rupiah. Taman Bungkul baru hadir dengan mengusung konsep Sport, Education, dan Entertainment. Bahkan sekian sarana yang kini melengkapinya bisa dibilang komplit. Skateboard track dan BMX track, jogging track, Plaza (panggung untuk live performance berbagai jenis entertainment), zona akses Wi-Fi, telepon umum, arena green park dengan kolam air mancur, hingga pujasera kini ada.
Taman kota yang mengelilingi makam Bungkul direvitalisasi atas dukungan penuh Telkom Divre V Jawa Timur. "Jadi, masyarakat yang berziarah ke makam Bungkul dapat beristirahat di Taman yang sekarang sudah asri, aman, dan nyaman," ujar Nanang Ismail Kosim, Executive General Manager Telkom Divre V Jatim, tempo hari.

Aman demi Kenyamanan
Tidak main-main, demi kenyamanan bagi masyarakat yang menikmati fasilitas publik tersebut Pemerintah Kota Surabaya juga mengedepankan faktor keamanan. Kabarnya, personel pengamanan Taman Bungkul ditugaskan dalam tiga kali shift tiap hari.
Masing-masing terdiri dari delapan personel, yang terdiri dari elemen Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Linmas, Satpol PP Pemkot Surabaya, Satpol PP Kecamatan Wonokromo, serta saat insidentil di-back up pihak Kepolisian.
Delapan personel yang berjaga di Taman Bungkul ini bertugas mengamankan aset, melarang orang berjualan di dalam taman, juga mengusir pengunjung yang mungkin berbuat tak senonoh. Demi Taman Bungkul menjadi fasilitas kota untuk seluruh masyarakat yang sifatnya positif dan nyaman.
Tidak hanya itu, sarana rekreasi gratis bagi masyarakat ini juga didesain peduli bagi penyandang cacat dan lansia. Lihat saja, di sana juga terdapat jalur masuk ke Taman Bungkul khusus penyandang cacat. Dan di beberapa titik terdapat tanda bagi pengguna kursi roda. Bahkan di toilet umumnya juga dilengkapi handle atau pegangan bagi penyandang cacat.
Di bagian lain, yang menjadikan Taman Bungkul baru semakin khas, adanya fasilitas bagi penggemar olahraga ekstrim di sisi sebelah Selatan. Mereka penghobi atraksi di atas sepeda BMX bisa beradu kelihaian di sana. "Arena ini cukup, standar, mungkin sudah bisa dipakai ajang kompetisi BMX street," tukas Bambang, seorang penghobi BMX street, pada Surabaya City Guide (SCG) yang ditemui saat jedah latihan di arena berbentuk 'U' itu.
Sebelum arena Taman Bungkul hadir, biasanya mereka berlatih di sekitar Balai Kota. Namun nuansa baru yang ditawarkan Taman Bungkul lebih menarik, maka mereka pun beramai-ramai mengusung sepedanya ke sana. Tak heran bila senja mulai datang, mereka pun unjuk kemampuan bahkan hingga tengah malam.
Tepat di sebelah Barat arena BMX, terdapat sarana skateboard track. Diakui mereka para penggemar papan beroda seluncur ini, arena di Taman Bungkul sangat menyenangkan. Selain karena rintangan juga suasananya. Roby, yang penggemar skateboard asal Darmawangsa mengaku, selain rintangan yang bisa mengasah kemahirannya, santai berlama-lama di taman terbuka itu menyenangkan. "Sebelumnya saya biasa main di sekitar Taman Surya atau di sekitar ITS sana. Tapi di sini lebih asyik, mungkin kedepan bisa jadi pusat interaksi kawan-kawan skateboard," tuturnya malam itu.
Informasi dari mereka, hingga kini sudah banyak kawan-kawan lain penggemar olahraga ini yang berasal dari luar kota, seperti Sidoarjo dan Malang, datang untuk menjajal arena di Taman Bungkul. Bukan main, daya tarik Taman Bungkul tercium hingga ke kota-kota tetangga.
Arena lain yang tak kalah menarik adalah tempat bermain anak-anak, yang berada di sebelah Utara. Jungkat-jungkit dan seluncur menjadi rebutan bocah-bocah yang datang bersama orang tua mereka. Riang tawa dan teriakan lucu mereka mewarnai malam ketika SCG ada di sana.
Orang-orang yang datang sekedar ingin bersantai di sekitar plaza dan green park. Dan mereka yang ingin ngemil atau makan malam, akan bergeser ke sisi Timur di zona pujasera. Tidak ketinggalan, sarana komunikasi telepon hingga hubungan internet nirkabel, Wi-Fi, pula tersedia. Anda yang penasaran dengan wajah baru Taman Bungkul mungkin wajib datang. Nikmati suasana baru hiburan alternatif Kota Pahlawan.-AZ. Alim

*Dimuat di Majalah Surabaya City Guide, Edisi Mei-Juni 2007

Label:


Komplitnya !
posted by Alim @ Selasa, Mei 06, 2008   0 comments
About Me

Name: Alim
Home: Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
E-mail: parama.j@gmail.com
See my complete profile
Previous Post
Archives
Links
Template by

Free Blogger Templates

BLOGGER